BAMBU
dan PERUBAHAN IKLIM
sumber gambar :http://pustakadigitalindonesia.blogspot.com
|
B
|
eberapa waktu lalu,
sempat heboh di dunia maya pulau maladev yang sangat cantik sekarang hilang
akibat telah tenggelam. Ya, Inilah contoh nyata efek dari pemanasan global yang
mengakibatkan perubahan iklim. Kenaikan suhu udara yang menyebabkan tidak
menentunya iklim bumi . Untuk itu Climat change saat ini sedang gencar-
gencarnya di sosialisasikan di seluruh dunia, salah satunya melalui hasil keputusan COP (conference
of the parties) Climat Change yang di adakan di Paris, Prancis. COP climat
change ini menghasilkan kurang lebihnya komitmen agar dampak perubahan iklim tidak sampai
menaikan suhu udara hingga 2oC di Bumi. Untuk itulah berbagai negara, termasuk Indonesia melakukan
sejumlah langkah untuk mengurangi emisi dan penanggulangan iklim dari berbagai
sektor. Di Indonesia sendiri pada tanggal 1-4 februari 2016 lalu telah di
adakan acara festival iklim “di bawah 2oC”.
Ada banyak acara di festival iklim tahun ini dari seminar, lomba-lomba, hingga
pameran booth dari berbagai instansi terkait. Dalam pameran tersebut ada salah
satu booth yang terlihat unik sendiri karena desain utama booth tersebut
dominan dari bambu. Tentunya hal ini menimbulkan pertanyaan mengapa ada booth
yang mengusung tema 1000 bamboo villages di acara festival iklim.
sumber gambar : http://www.kaskus.co.id
Bambu atau
tanaman yang memiliki nama ilmiah bambusoideae.
Definisi menurut wikipedia Indonesia
bambu dalah tanaman jenis rumput-rumputan dengan rongga dan ruas di batangnya. Bambu
merupakan tanaman yang memiliki masa pertumbuhan yang cepat,karena memilki
sistem rhizoma-dependen, sehingga bambu dapat tumbuh mencapai 60 cm dalam
sehari. Ternyata terdapat banyak hal yang membuat bambu memilki peluang besar berperan
dalam mitigasi dan adaptasi iklim.
Menurut
sumber dari 1000 Bamboo villages ada beberapa peranan bambu dalam perubahan
iklim diantaranya :
A.
Peran
dalam mitigasi iklim
1. Penyerapan
Karbon
·
Seluruh bagian bambu mengandung klorofi,
sehingga proses fotosintesis tinggi itulah mengapa bambu sangat cepat
pertumbuhannya.
·
Sebagai contoh 35 rumpun bambu petung
(D.Asper) per 1 hektar dapat menyerap 50 ton karbon dalam 1 tahun.
·
Selain itu bambu juga membantu membuat tanah subur.
2. Penangkap
air
·
1 rumpun bambu dewasa bisa memegang 50
kubik tanah dan 5000 liter air. Jadi jika 100 rumpun bambu ditanam akan ada
500.000 liter air disimpan.
·
Sebagai contohnya di Kabupaten Gunung Kidul mengatasi
kekeringan dan mengembalikan sumber mata air dengan menanam bambu.
3. Efisiensi
karbon
·
1 kubik produk bambu menyerap 484 kg CO2
dari atmosfer, sedangkan 1 kubik produk baja melepaskan 14.429 kg CO2 ke atmosfer.
·
1 pohon bangkirai (shorea laevis)
diameter 1m tinggi 15m, memilki karbon yang setara denagn 200 bambu diameter
15cm dan tinggi 15m.
B.
Peran dalam adaptasi iklim
1. Retorasi
lansekap
·
Kelebihan bambu yang cepat tumbuh dapat
mengatasi jutaan lahan kritis yang perlu direhabilitasi dan di retorasi. Dengan
ditanami bambu maka akan membentuk habitat dilahan kritis tersebut.
·
Menjadi peredam angin, menjaga
kelembaban serta dapat menciptakan iklim mikro.
2.
Potensi
Bambu untuk melestarikan budaya.
·
Bambu merupakan identititas Budaya, jika
Indonesia mengintegrasikan bambu ke
budaya modern Indonesia akan lebih tangguh terhadap faktor negative perubahan iklim
Contoh : Angklung .
·
Kekebalan bambu terhadap iklim yang
berubah memastikan bahan baku yang berkelanjutan untuk bangunan, meubel, dan
peralatan rumah tangga.
3. Sumber pendapatan
* Bambu
mudah di olah untuk mendapatkan nilai tambah
“pro poor technologi”
*
Bambu dapat tumbuh di tipe lahan kritis sampai lahan subur “potential Green Resources”
*
Dapat dipanen cepat dan berkelanjutan “ Sustainable yield”
* Menghasilkan
pendapatan tiap tahun.”continual Income”
Sumber gambar: http://www.sorotgunungkidul.com
Ternyata
sangat banyak manfaat bambu, yang salah satunya dapat membantu mengurangi tingkat
perubahan iklim karna pemanasan global. Penanggulangan perubahan iklim dari
sektor lingkungan hidup dan kehutanan,
bambu sangatlah berpotensi. Dengan kelebihan
bambu yang dapat tumbuh di
berbagai macam lahan , serta peran
adaptasi nya dalam efisiensi karbon, setidaknya dapat membantu mengurangi emisi CO2
akibat pembakaran karbon. Namun sayangnya
hasil pengolahan bambu yang saat
ini masih kurang tenar dibanding jenis- jenis kayu
seperti jati atau mahoni di kalangan masyarakat Indonesia, membuat produk
olahan bambu kurang dilirik. Padahal potensi bambu sangatlah menguntungkan
dilihat dari cepatnya masa panen di banding jenis tanaman kayu lainnya.
Sumber referensi :
1000 bamboo villages




